DPRD Kota Bekasi Minta Pemkot Susun Strategi Atasi Kemacetan yang Makin Parah

RAJAMEDIA.CO - Kota Bekasi - Kemacetan di Kota Bekasi semakin sering dikeluhkan oleh masyarakat, tidak hanya terjadi di jalan arteri, tetapi juga menjangkau jalan-jalan kolektor dan kelas tiga.

Kondisi ini menuntut perhatian dari pemerintah untuk mengembangkan strategi yang meliputi rekayasa lalu lintas dan pelebaran jalan guna mengatasi permasalahan ini.

Anggota DPRD Kota Bekasi Tumai menyatakan, keprihatinannya atas pertumbuhan jumlah kendaraan yang cepat, yang telah melebihi kapasitas jalan kolektor sehingga memperparah tingkat kemacetan kemacetan.

"Jadi sesuai pertumbuhan kendaraan itu sudah tidak tertampung, khususnya di jam-jam sibuk seperti pagi dan sore hari,” ungkapnya kepada wartawan beberapa waktu lalu, tepatnya pada (21/11).

Kendaraan yang terus bertambah di Kota Bekasi memperumit kondisi lalu lintas, terutama pada jalan-jalan yang sudah tidak mampu menampung volume kendaraan.

Dalam mengatasi hal ini, perlu langkah konkret dari pemerintah, baik dalam mengatur arus lalu lintas maupun memperbaiki infrastruktur jalan.

Salah satu solusi untuk mengatasi kemacetan adalah melalui rekayasa lalu lintas. Menurut pandangannya, antrian kendaraan di persimpangan menjadi salah satu penyebab kemacetan di jalan-jalan kolektor.

Hal ini semakin diperparah dengan pertumbuhan area perumahan, terutama di wilayah Mustikajaya.

"Itu sebenarnya bisa ditanggulangi secara cepat dulu, masuk ke agenda prioritas,” ucapnya.

Pemerintah Kota Bekasi harus segera mempertimbangkan peningkatan atau pelebaran jalan sebagai langkah solutif.

Meskipun menyadari kompleksitasnya, terutama dalam proses pembebasan lahan serta keterbatasan APBD yang tersedia, pelebaran jalan tidak dapat dilakukan secara instan.

Langkah ini membutuhkan perencanaan yang matang dan waktu yang cukup, sekaligus perhatian khusus terhadap aspek anggaran yang tersedia.

"Tapi untuk jangka panjang sudah harus diperhatikan. Ini kan berkaitan dengan pertumbuhan populasi penduduk, perumahan,” pungkasnya.*